sedari tadi ku telusuri jejalan pagi di antara sempit dingin mangsa
sejuk pagi ini...
tidak ada bedanya dengan kemarin,
kopi pagi ini...
tidak ada bedanya dengan kemarin,
asap pagi ini...
tidak ada bedanya dengan kemarin
sekeliling pagi ini...
tidak ada bedanya dengan kemarin,
mentari pun sama dengan kemarin
selalu berduyun awan timur menampar kota
membalas ringik malam yang teraniaya lampu-lampu nafsu
tidak ada bedanya dengan kemarin
udara, cahaya, suasana rasa
berpuluh ribu receh waktu tlah kuhamburkan
penuhi pundi-pundi... hampa
segenggampun tak serta
tidak ada bedanya dengan kemarin
apakah juga pada hati ini
aliran darah ini
sumsum tulang ini
kelenjar ini
rahasia bukanlah seutuhnya
karena tingkah laku menentukan berapa desa yang dapat aku kuasai
mimpi biarlah tertidur malu
biar pulas... terlelap kurangkulkan di punggung lalu
jemari tercipta bukan hanya...
menghapus air mata
mengusap peluh menutup muka
sendekap balik kemeja
apa masih sama dengan kemarin
ada bedanya dengan kemarin
ada yang lain dari kemarin
sisa ruas yang ada akan berguna
telapak yang lama terbuka akan segera
menggenggam cahaya
No comments:
Post a Comment