sekilas tuntas malam tadi, tak terasa... tak temui mimpi
sekejap lenyap kelam tadi, tak bersisa... tlah kulahap bulan
selenyap gelap ini, akan kurasa slalu kurasa
hanya sementara
hanya saja
tubuh kin memuncak gelantung di ujung cahaya mumpung
sementara saja
kusimak saja...
Saturday, March 20, 2010
di balik lirik Lagu Letto

Letto merupakan sebuah grup band yang tergolong baru di dunia permusikan Indonesia . Band ini bermarkas di daerah Kadipiro
Jogjakarta. Pentolan band ini adalah Noe, anak dari Emha Ainun Najib.
Beberapa postingan di beberapa blog memberi makna atas lagu-lagu Letto.
“kesenian tidak bisa dilepaskan dari dunia spiritualitas. Bahkan, seniman lah spiritualis sejati”
lirik CINTA Ahmad Dhani
Lirik : Ketika pertama kali jiwaMu ingin selalu. dekat dengan jiwaku yang belum bisa memahami segala. Arti pertemuan ini arti cumbu rayu ini. Yang mungkin bisa mengungkapkan kenyataan hidup yg terjadi.
Maksudnya: Seorang yg menempuh jalan menujuNya seakan-akan merasa bahwa ia yang menuju dan ingin mendekat kepada Nya, padahal sebetulnya DIA-lah yang mendekat dahulu sehingga orang tersebut berinisiatif untuk berjalan di JalanNya (karena pada hakikatnya semua intuisi , keputusan , tindakan adalah kehendakNYA, bukan kehendak orang/manusia).
Secuplik Wasiat Imam Ghazali RA

“Kehidupan seorang muslim tidak dapat dicapai dengan sempurna, kecuali mengikuti jalan Allah SWT yang dilalui secara bertahap. Tahapan-tahapan itu antara lain : tobat, sabar, faqir, zuhud, tawakal, cinta, makrifat dan ridha. Karena itu seseorang yang mempelajari tasawuf wajib mendidik jiwa dan akhlaknya. Sementara itu, hati adalah cermin yang sanggup menangkap makrifat. Dan kesanggupan itu terletak pada hati yang suci dan jernih.”
KIMIA KEBAHAGIAAN - Karya : Imam Al-Ghazali (Bagian III) Terjemahan Kitab Kimyatusy- Sya'adah
TANDA-TANDA CINTA KEPADA ALLOH
Ramai orang berkata ia Cinta kepada Alloh Subhanahuwa Taala. Perkataan itu hendaklah diuji terlebih dahulu adakah yang murni atau hanya palsu.
Ujian pertama adalah : Dia hendaklah tidak benci kepada mati karena tidak ada orang yang enggan bertemu dengan sahabatnya.
Nabi Muhammad saw bersabda :
"Siapa yang ingin melihat Alloh, Alloh ingin melihat dia."
KIMIA KEBAHAGIAAN - Karya : Imam Al-Ghazali (Bagian II) Terjemahan Kitab Kimyatusy- Sya'adah
MENGENAL DUNIA INI
Dunia ini adalah ibarat pasar yang dilewati oleh pengembara dalam perjalanannya menuju ke suatu tempat. Di sinilah pengembara itu mengumpulkan bekal untuk perjalanannya. Pendeknya di sinilah manusia itu dengan menggunakan indera jasmaninya, memperolehi sedikit sebanyak pengetahuan tentang kerja-kerja Alloh, dan melalui pengetahuan itu untuk Mengenal Alloh.
Dunia ini adalah ibarat pasar yang dilewati oleh pengembara dalam perjalanannya menuju ke suatu tempat. Di sinilah pengembara itu mengumpulkan bekal untuk perjalanannya. Pendeknya di sinilah manusia itu dengan menggunakan indera jasmaninya, memperolehi sedikit sebanyak pengetahuan tentang kerja-kerja Alloh, dan melalui pengetahuan itu untuk Mengenal Alloh.
KIMIA KEBAHAGIAAN - Karya : Imam Al-Ghazali (Bagian I) Terjemah Kitab Kimyatusy- Sya'adah
PENDAHULUAN
Ketahuilah bahawa manusia ini bukanlah dijadikan untuk gurau-senda atau "sia-sia" saja. Tetapi adalah dijadikan dengan 'Ajaib sekali dan untuk tujuan yang besar dan mulia. Meskipun manusia itu bukan Qadim (kekal dari azali lagi), namun ia hidup selama-lamanya. Meskipun tubuhnya kecil dan berasal dari bumi, namun Ruh atau Nyawa adalah tinggi dan berasal dari sesuatu yang bersifat Ketuhanan. Apabila hawa nafsunya dibersihkan sebersih-bersihnya, maka ia akan mencapai taraf yang paling tinggi. Ia tidak lagi menjadi hamba kepada hawa nafsu yang rendah. Ia akan mempunyai sifat-sifat seperti Malaikat.
Al-Ghazali
Sunday, March 14, 2010
tepi hati
Semerbak khilaf ini senantiasa merisau di gelak-gelak cemburu, sikap yang tak layak menjadi hasrat tuk meminang setiap lengking yang aku tawarkan setiap waktu. dari embun penuh syahdu meratap matahari meluberkan degap yang kau simpan semalam. Mari coba melafalkan satu persatu janji yang kau lantun lalu, pernahkah kugariskan tuk membelah gunung? Namun hamburkan riak awan penuh galau yang tak pasti. Semestinya menepilah rindu.. bersandar ilalang yang tak sepoi bayu.. menidurkan lelap sekejap mata melirik senja yang sebentar tiba.
Wednesday, March 10, 2010
seteguk air mata
siarnya dunia kau lanjutkan di setiap pesan angin
ku akui.. aku terbuai samarkan tak ingin
apakah ini hasratmu yang keliru
untuk teduhku di bayangan
untuk lelap selimutan malam
kata kata terlaksana biasa
ku atur lugas setara pantas
ini mimpi mimpi mu
tidakkah kau tau
ku tak pejamkan mata.. slalu terjaga
senantiasa selalu samarkan amarah
sembunyi di balik bulu bulu merak
aku tak mencari arti
aku beroposisi dengan situasi
bergumpal-lah akal tiba tiba
elegi pagi begitu lugu
romansa senja mengubur rasa
tak usah kau ragu
semenjak dulu tlah kusediakan cawan itu
tuk seteguk air mata mu
ku akui.. aku terbuai samarkan tak ingin
apakah ini hasratmu yang keliru
untuk teduhku di bayangan
untuk lelap selimutan malam
kata kata terlaksana biasa
ku atur lugas setara pantas
ini mimpi mimpi mu
tidakkah kau tau
ku tak pejamkan mata.. slalu terjaga
senantiasa selalu samarkan amarah
sembunyi di balik bulu bulu merak
aku tak mencari arti
aku beroposisi dengan situasi
bergumpal-lah akal tiba tiba
elegi pagi begitu lugu
romansa senja mengubur rasa
tak usah kau ragu
semenjak dulu tlah kusediakan cawan itu
tuk seteguk air mata mu
ayah itu MENAKJUBKAN

Ayah ingin anak-anaknya punya lebih banyak kesempatan daripada dirinya,menghadapi lebih sedikit kesulitan, lebih tidak tergantung pada siapapun - dan (tapi) selalu membutuhkan kehadirannya.
Ayah hanya menyuruhmu mengerjakan pekerjaan yang kamu sukai.
Ayah membiarkan kamu menang dalam permainan ketika kamu masih kecil,
tapi dia tidak ingin kamu membiarkannya menang ketika kamu sudah besar.
Ayah tidak ada di album foto keluarga, karena dia yang selalu memotret.
Ayah selalu tepat janji!
Monday, March 08, 2010
tak sekedar
tabiatmu tak berubah
samasekali
singkaplah sesekali di siang gerah
agar kau tak menyerah
lagukan selalu rintihmu yang mendesah
semi-semi tak akan menunggu penghujan
lahan itu tlah mnjadi milikmu
janganlah lupa kala tangiskan dunia
rerumput liar semestinya rayuan kelakar
tak hanya di sekitarmu..
menjular jalar jalangkan pepohonan
langkahkan setenangnya
segala maksud sebarkan turut
pergilah saja
cangkul kembali
setiap jengkal dengan akal
ilalang@warungkopi poncol
samasekali
singkaplah sesekali di siang gerah
agar kau tak menyerah
lagukan selalu rintihmu yang mendesah
semi-semi tak akan menunggu penghujan
lahan itu tlah mnjadi milikmu
janganlah lupa kala tangiskan dunia
rerumput liar semestinya rayuan kelakar
tak hanya di sekitarmu..
menjular jalar jalangkan pepohonan
langkahkan setenangnya
segala maksud sebarkan turut
pergilah saja
cangkul kembali
setiap jengkal dengan akal
ilalang@warungkopi poncol
Sunday, March 07, 2010
kau selalu
kau temukan aku bercengkrama dengan dunia
lalu hiasi... menjadi indah... itu kau kira
kau bersamaku gunjingkan dunia
sementara saja... selama kau rasa
kau lewati sendiri belakangi aku
aku pun tahu
kau lari
aku pun lari
namun kita tak selangkah
aku selalu pulang ke rumah
kau tak mengira...
Sya'ir-Sya'ir Al-Imam Al-Syafi'i
TIPUAN PALSU
Aku melihat tipu muslihat dunia,
tatkala ia bertenggerdi atas kepala-kepala manusia,
dan membincangkan manusia-manusia yang terkena
tipunya.
Bagi mereka,
Orang sepertiku tampak amat tak berharga.
Aku disamakan olehnya,
dengan anak kecil yang sedang bermain di jalanan.
Aku melihat tipu muslihat dunia,
tatkala ia bertenggerdi atas kepala-kepala manusia,
dan membincangkan manusia-manusia yang terkena
tipunya.
Bagi mereka,
Orang sepertiku tampak amat tak berharga.
Aku disamakan olehnya,
dengan anak kecil yang sedang bermain di jalanan.
Mengenang Al-Imam Al-Syafi’i
Oleh: Dr. Mohd Asri bin Zainul Abidin
SUMBER : http://drmaza.com/home/
Al-Imam Muhammad bin Idris al-Syafi’i (150H-204H) merupakan salah seorang tokoh ilmuwan agung yang pernah dilahir oleh sejarah kegemilangan Islam. Beliau sebaris dengan jaguh-jaguh ilmu seperti al-Imam Abu Hanifah, al-Imam Malik bin Anas, al-Imam Ahmad bin Hanbal, Ibn Abi Laila, Abi Thaur, al-Imam al-Auza’i, al-Imam Sufyan al-Thauri dan ramai lagi tokoh-tokoh agung dalam sejarah perkembangan fekah Islam.
Friday, March 05, 2010
untuk bintang
Sekian dulu siang,
seruntuh-runtuhlah berdebum hantam malam,
selalu ma’afkan gerah raga tak percuma tla’ah cerah…
bumi masih di sini,
tergenggam rapi
Tenanglah siang...
aku tak cukup lantang meneriakkan perang.
Kubilahkan malam meski tak berpedang…
untuk BINTANG.
Subscribe to:
Posts (Atom)