Selain bercerita tentang demokrasi, film "Di Bawah Bendera Demokrasi" juga menjelaskan tentang Sembilan nilai dasar perjuangan Gus Dur yang harus dipegang oleh para kawula muda, sebagai generasi penerus dalam mempertahankan demokrasi di Indonesia.
Hal tersebut dapat dipelajari saat acara Nobar yang diadakan oleh Gusdurian Yogyakarta, Sabtu (13/7) sore, di Radio Buku, Jl. Patehan Wetan 3, Yogyakatya. Adapun sembilan nilai dasar perjauangan Gus Dur tersebut adalah sebagai berikut.
Pertama, ketauhidan. Ketauhidan tidaklah didapatkan dari sekedar dikatakan dan dilakukan saja, melainkan juga disaksikan.
Kedua, kemanusiaan. Hal ini bersumber dari pandangan bahwa manusia adalah makhluk paling mulia. Memuliakan manusia, berarti juga memuliakan Allah. Sebaliknya, jika memandang jelek manusia, maka berarti juga memandang jelek terhadap Allah.
Ketiga, keadilan. Keadilan tidak akan hadir dengan sendirinya, melainkan harus diperjuangkan.
Keempat, kesetaraan. Hal ini bersumber dari pandangan bahwa setiap manusia memiliki martabat yang sama di hadapan Tuhannya.
Kelima, pembebasan. Hal ini bersumber dari pandangan bahwa setiap manusia punya tanggungjawab untuk melestarikan kesetaraan dan keadilan, agar terbebas dari belenggu.
Keenam, kesederhanaan. Seperti diketahui, bahwa Gus Dur merupakan sosok yang penuh kesederhanaan, namun kapasitas keilmuannya tidak dapat diragukan.
Ketujuh, persaudaraan. Mengapa Gus Dur begitu menjunjung tinggi persaudaraan? Karena persaudaraan menjadi dasar untuk memajukan peradaban.
Kedelapan, kekesatriaan. Adapun karakteristik seorang ksatria adalah penuh tanggungjawab atas apa yang dijalaninya, konsekuen, serta istiqamah.
Kesembilan, kearifan lokal. Kearifan lokal perlu dijaga, wujudnya adalah terbentuknya Negara pancasila, UUD 1945 sebagai pijakan, Bhinneka Tunggal Ika, serta terakomodirnya nilai-nilai budaya Indonesia.
Sumber:
Ahad, 14/07/2013 10:05
Redaktur : A. Khoirul Anam
Kontributor: Dwi Khoirotun Nisa’