aku selalu diam... menyusuri tepi sendiri
untuk selamat malam, merasakan sapa tak berkesudahan
aku kembali diam... semakin membungkam
mengapa bulan enggan bertandang?
bersabda bagai penghujung sua kita
ijinkan sekali meronta lalu tenggelamkan
ini bukan jengah
setiap saat mencekam
bukan pula gundah
hanya rindu membujuk rayu
perlahan sandarkan wajah
membisu di tirai masa antara kita
nafas itu masih bergulir
pun aku masih termangu
untuk sekian kelam
akhirnya engkau tahu
meski tiada rengkuh ku
seribu puja kita adalah asa
hanya kutitipkan setiap malam
setiap hasrat memikatmu
tunggu aku kembali...