berkelepak dahaga menjemput sua, dimana asingkan masa terindah dulu?
kau mumpungkan rahsia ini berhimpit ego murammu
aku tak berkehendak sekejap itu
kau tahu...
karna semua terencana tak sebait saja
hingga samar senja menghadang sikap lugu
sepuing sudah resah membatu lusuh tak berindu
sesekali ramah segurat senyum tuk mencairkan kelam-kelam
sudah cukuplah persimpangan kutanyakan diam-diam
kutunggu dan melaju beriring deru.. setiap musim tak berkesudahan
setiap bulan yang menyapa
sekian surya yang bertanya
akan cukup membaris sajak
dan kubingkainya se-apik bijak
ku tunggu
akan rintik bintang malam ini..
dan kau tunggu
sepoi hasrat ini esok kali..
berencana tak sesudah jiwa
memilinnya stiap waktu jadikan ruh bersahaja
aku akan mampu tidurkan mu di bantalan awan sujud ku
No comments:
Post a Comment