aku bercerita tentang rasa
sengaja tak kubawa di dunia nyata
begitulah cinta,
menempuh gelombang adiwarna
bagai cemeti bergelatar di dada
begitulah cinta,
menempuh puncak puncak dosa
bagai jamuan yang datang dari surga
begitulah cinta,
wahai layla,
jadilah bumi dan aku matahari
kemudian diam dan berhenti
biarkan matahari yg mengitari bumi
karena aku bersaksi bahwa bumi adalah pusat semesta
bukan perkataan dungu yg berbicara matahari sebagai pusat semesta
kata ibrahim pada namrudz
terbitkanlah matahari dari barat
tak mungkin matahari diam
matahari tak dapatkan bulan
malam tak dahului siang
tak mungkin matahari diam
Eli katakan dalam kalam
Eli takdirkan mereka miliki garis edar
mungkinkah matahari diam?
wahai layla,
jadilah bumi dan aku matahari
rasuki amarah dan diamlah
wahai layla
jangan ragukan cintaku pada layla
tapi boleh kau ragukan cintaku pada Dia
wahai layla,
dirimu lebih dari secawan arak
biar, biar, biar kuanggap ini nira
ragaku hitam dan kini dihuni setan
meminta tumbal jiwa jiwa yg haus
melahap dosa dengan rakus
begitulah cinta……
ku tukar darussalam dengan layla
kubenamkan diri dalam dosa
begitulah cinta……
biar darussalam menjadi milik yang lain
tapi jangan jadikan cinta ini milik yg lain
begitulah cinta…….
ingin dicintai-Nya
tapi kuberikan cintaku pada layla
kuminta kasih-Nya
tapi kuberikan kasihku pada layla
jiwaku kosong tanpa layla
tapi pesta pora tak ada Dia di dada
cintaku nisbi
matikan syaraf dari rambut sampai ke jari kaki
ku pilih rasa rindu yg menyesakan dada
bukan rasa rindu yg menenangkan jiwa
kupilih rasa gelisah karena takut kehilangan layla
bukan gelisah memikirkan kumiliki neraka atau syurga
kupilih rasa amarah karena diabaikan layla
bukan amarah karena hidup tak sesuai dengan rencana sang pencipta
begitulah cinta……
bercerita tentang rasa
sengaja tak kubawa di dunia nyata
oleh Wizuri http://www.puisi.org/2008/03/26/mazhab-cinta/
sengaja tak kubawa di dunia nyata
begitulah cinta,
menempuh gelombang adiwarna
bagai cemeti bergelatar di dada
begitulah cinta,
menempuh puncak puncak dosa
bagai jamuan yang datang dari surga
begitulah cinta,
wahai layla,
jadilah bumi dan aku matahari
kemudian diam dan berhenti
biarkan matahari yg mengitari bumi
karena aku bersaksi bahwa bumi adalah pusat semesta
bukan perkataan dungu yg berbicara matahari sebagai pusat semesta
kata ibrahim pada namrudz
terbitkanlah matahari dari barat
tak mungkin matahari diam
matahari tak dapatkan bulan
malam tak dahului siang
tak mungkin matahari diam
Eli katakan dalam kalam
Eli takdirkan mereka miliki garis edar
mungkinkah matahari diam?
wahai layla,
jadilah bumi dan aku matahari
rasuki amarah dan diamlah
wahai layla
jangan ragukan cintaku pada layla
tapi boleh kau ragukan cintaku pada Dia
wahai layla,
dirimu lebih dari secawan arak
biar, biar, biar kuanggap ini nira
ragaku hitam dan kini dihuni setan
meminta tumbal jiwa jiwa yg haus
melahap dosa dengan rakus
begitulah cinta……
ku tukar darussalam dengan layla
kubenamkan diri dalam dosa
begitulah cinta……
biar darussalam menjadi milik yang lain
tapi jangan jadikan cinta ini milik yg lain
begitulah cinta…….
ingin dicintai-Nya
tapi kuberikan cintaku pada layla
kuminta kasih-Nya
tapi kuberikan kasihku pada layla
jiwaku kosong tanpa layla
tapi pesta pora tak ada Dia di dada
cintaku nisbi
matikan syaraf dari rambut sampai ke jari kaki
ku pilih rasa rindu yg menyesakan dada
bukan rasa rindu yg menenangkan jiwa
kupilih rasa gelisah karena takut kehilangan layla
bukan gelisah memikirkan kumiliki neraka atau syurga
kupilih rasa amarah karena diabaikan layla
bukan amarah karena hidup tak sesuai dengan rencana sang pencipta
begitulah cinta……
bercerita tentang rasa
sengaja tak kubawa di dunia nyata
oleh Wizuri http://www.puisi.org/2008/03/26/mazhab-cinta/