kenapa kau tak segera lari
berselisihlah kini berulas tanya
engkau dimana
aku harus bagaimana.. semestinya
sempat terlintas maya kau sadur lalu
namun mendung itu kian mampat
mengusung gerah berawak resah gundah
lusuhku menyisipkan trenyuh
karna hujan yang kau tawarkan berawan jauh
tak semestinya tuk beranjak
karna slalu rumuskan rintik mengusik pelangi
mumpun sudah ronanya membahasa tanya
engkau dimana
diantara arak~arak pun tiada
di selipselip gemintang tlah berkesudahan
namun ku rasakan ruh berayat~ayat
engkau dimana
akan aku tafsir genapi lafalan itu
dan ku terjemahkan pada janjiku
No comments:
Post a Comment