Monday, January 03, 2011

hanyalah

sedia kala........
ruap harum secangkir kopi
menyunting tembakau sesa'at saja
dan semakin jelas aku terkepung

harmoni sesekali meruang waktu
sembari menyulam malam perlahan
dengan sedikit rayuan seterunya
penuh secupak namun tak geming
ah.... akhirnya berselisih

kau mengikuti setiap gerak
tak lelahkah? kian menari

hingga belingsat tak karuan
sungguh kau membunuh
terkapar luruh... 

hanya sebuah wajah
seulas senyum

temani purnama

No comments:

Post a Comment