Sunday, December 25, 2011

Lewat Jendela

Sebuah jendela meraihkan malam bagiku Seperti beribu malam yang lain. Ia berkiut Pada engsel waktu Ia membawa tempias. Debu Dan cahaya bulan persegi Yang jatuh miring ke atas mejatulis

Dua daun paru-paru yang menapasi kamar ini Setiap bayangan menyelinap, rusuh diburu Berkiut pada engsel waktu Di seberang awan tersangkut di pucuk-pucuk cemara Memberi siang. Matahari. Langit Di waktu jarum berpacu dengan angin

Bisik renyai sore gerimis, turun tertegun Kulekapkan dahiku ke kaca. Dan kuguratkan Namamu di atasnya perlahan Dengan jariku yang gemetaran Pada kaca gerimis berlinangan.

1960, Taufiq Ismail - Puisi-puisi awal (1953-1960)

Bersedia Gagal

Pelajaran berharga itu datang dari setiap sudut kehidupan, dari pergaulan, dari setiap hal yang kita temui dan amati, dari buku yang kita baca, dari komunitas tempat kita berkumpul, dari lingkungan pekerjaan dan terutama dari keluarga kita sendiri.

Sebagian besar dari kita akan mengalami kegagalan usaha dalam mewujudkan cita-cita. Banyak diantara kita gagal meraih beberapa tujuan atau memenuhi beberapa mimpi yang kita miliki saat ini, tetapi sangat penting diketahui adalah kegagalan adalah bagian dari pembelajaran. Kegagalan adalah sukses yang tertunda.

Ketakutan akan kegagalan dapat membuat kalian tidak berdaya jika kalian tidak berani untuk tampil memalukan atau janggal atau bahkan kadang – kadang bodoh, kalian mungkin akan selalu aman tetapi tidak akan berkembang.

Mutiara Kata - Aa Gym (Abdullah Gymnastiar)

Suatu kaum atau seseorang yang hidupnya penuh kebencian dan permusuhan tak akan pernah tenang, terhormat dan berjaya selain hina dan menderita.

Jika kita memelihara kebencian dan dendam, maka seluruh waktu dan pikiran yang kita miliki akan habis dan kita tidak akan pernah menjadi orang yang produktif.

Masalah paling besar bangsa ini bukanlah karena kurangnya tanah lapang, namun karena kurangnya hati-hati yang lapang
 
Kekurangan orang lain adalah ladang pahala bagi kita untuk memaafkannya, mendoakannya, memperbaikinya, dan menjaga aibnya.
 
Ketika kita merasa berjasa sedang orang lain merasa terhinakan, itu pertanda kita tengah gagal. Sukses itu juga diukur lewat kebersamaan.
 
Bertekadlah bahwa hidup yang sekali-kalinya ini tidak akan pernah merampas hak kebahagiaan dan ketenangan orang lain.

Friday, December 16, 2011

SEPOTONG SENJA

Sepotong senja kemerahan yang kauberikan padaku
Segulung mega serta segenggam kabut yang memabukan itu
Masih belum bisa kuterjemahkan sebagai puisi
Senyummu terlalu jenaka untuk seorang Rabi’ah
Dan punggungmu belum cukup bungkuk untuk tertatih
Menyusuri lorong-lorong Basrah dengan tongkat tua
Bagiku, kesepian belum cukup untuk lahirnya sebuah puisi
Sebab kita belum cukup terbakar dalam api

Berkali-kali kausebut aku Hamlet yang gila
Hanya karena keraguanku menafsirkan sorot matamu
Karena begitu lama kubutuhkan waktu untuk terus berlari
Sebelum kulumuri kanvas-kanvasku dengan airmata
Mungkin aku lebih mirip Sisifus yang terkutuk
Atau Narsisus yang mabuk? Sepotong senja yang kauberikan
Segulung mega serta segenggam kabut yang memabukan itu
Masih belum bisa kuungkapkan sebagai lukisan

kenang ... kenanglah

kau menghilang saat jalan berdebu
sepanjang peristiwa ku tak mampu menemu
itulah alasan mengapa kucintai hujan
yang kan menjelaskan tanah bebasahan

rintik sungguh bermakna penuh sentuhnya
memendar perlahan kilauan cerita lama
menyampaikannya melintas tepian senja
mewarnai langit memerah dulu enggan bicara

Monday, December 12, 2011

JANGAN PENJARAKAN JIWAMU!

Penjara yang hakiki bukanlah jeruji besi yang membatasi gerak langkah. Penjara yang hakiki adalah kungkungan nafsu yang membuat nurani menjadi membeku. Betapa banyak orang yang gerak langkahnya tidak terbatas oleh ruang yang sempit tetapi batinnya terpenjara oleh nafsu yang telah ia jadikan sebagai tuhan. 
Ruang yang sempit  dapat membatasi gerak langkah, tapi tak bisa mengurung jiwa dan pemikiran. (Gani Yordani--editor)

Ketika nafsu amarah (nafsu yang mengajak pada keburukan) selalu memenangkan pertempuran dalam melawan nafsu muthmainnah (nafsu yangmengajak pada kebaikan); ketika akal tak lagi dimanfaatkan untuk mengontrol nafsu; ketika nafsu lawwamah (nafsu yang mengingatkan)

Tuesday, December 06, 2011

Kekuatan Sebuah Janji

Ketika kita berjanji untuk lebih menguasai diri... itu baik,
Ketika kita menepati janji itu saat menghadapi berbagai ujian dan pencobaan...
itu jauh lebih baik.

Ketika kita berjanji untuk lebih lembut lagi dalam berkata-kata... itu baik,
Ketika kita menepati janji itu saat harus menjawab kata-kata makian yang pedas...
itu jauh lebih baik.

Thursday, December 01, 2011

Serat Sabdo Jati (Raden Mas Ngabehi Ronggowarsito)

Hawya pegat ngudiya Ronging budyayuMargane suka basuki
Dimen luwar kang kinayun
Kalising panggawe sisip
Ingkang taberi prihatos

Jangan berhenti selalulah berusaha berbuat kebajikan,
agar mendapat kegembiraan serta keselamatan serta tercapai segala cita-cita,
terhindar dari perbuatan yang bukan-bukan, caranya haruslah gemar prihatin.


Ulatna kang nganti bisane kepangguh
Galedehan kang sayekti
Talitinen awya kleru
Larasen sajroning ati
Tumanggap dimen tumanggon

Dalam hidup keprihatinan ini pandanglah dengan seksama,
intropeksi, telitilah jangan sampai salah, endapkan didalam hati,
agar mudah menanggapi sesuatu.

ibu (selalu ada harapan)

Ibu ...
perlahan aku 
... belajar memanggilmu
... menghafal wajahmu
senyum kecil, gelak mungil serasa tak lengkap tanpamu

Ibu ...
hanya kau yang mengerti, 
bagaimana cahaya mataku bisa kembali,
bagaimana kecemasan akan sirna, 
bagaimana harapan selalu ada,
meskipun rasa takut itu pun hinggap, ku akan selalu tersenyum dan menghapus air mata

Friday, November 18, 2011

apakah ini rindu ?

dimana malam semakin lengang, 
sesaat menangkap bintang yang berdekatan 
membentuk gugus senyum mu,

apakah ini rindu? 
menjadi lebam wajah langit 
namun disana lihat, 
bulan tlah lama ajarkan warna setia 
hingga lengkaplah sebuah purnama

Sunday, November 13, 2011

SERIBU MASJID SATU JUMLAHNYA




Satu 
Masjid itu dua macamnya 
Satu ruh, lainnya badan 
Satu di atas tanah berdiri 
Lainnya bersemayam di hati 
Tak boleh hilang salah satunyaa 
Kalau ruh ditindas, masjid hanya batu 
Kalau badan tak didirikan, masjid hanya hantu 
Masing-masing kepada Tuhan tak bisa bertamu 


Dua 
Masjid selalu dua macamnya 
Satu terbuat dari bata dan logam 
Lainnya tak terperi 
Karena sejati

Mario Teguh - Facebook Pages Status (II)




Janganlah mengira bahwa tidak mencoba dengan berani, akan menyelamatkan Anda dari resiko dan masalah.

Justru, masalah dan kesulitan hidup sangat menyukai orang yang menghindari keberanian.

Sudah berapa lamakah Anda menunda bersikap dan berlaku berani?
...
Dan apakah Anda sudah berbahagia dalam tidak adanya tindakan?

Atau, apakah Anda masih gelisah karena Anda menunda menjadi pribadi seberani yang Anda impikan?

Hidup ini hanya satu kali, dan tak pantas dihidupi tanpa keberanian.

Mario Teguh
19 September jam 9:39

Sunday, November 06, 2011

Petuah lama tentang “ilmu”

Pupuh Pucung

1.
Ngelmu iku
Kalakone kanthi laku
Lekase lawan kas
Tegese kas nyantosani
Setya budya pangekese dur angkara

Ilmu itu didapatnya berdasarkan mencari dan berusaha,
Karena sebuah proses itu yang menciptakan kekuatan dari ilmu….
Sebab sebuah proses itu dapat menghilangkan keangkara murkaan terhadap penguasaan ilmu tersebut

2.
Angkara gung
Neng angga-anggung gumulung
Gogolonganira
Tri loka lekere kongsi
Yen den umbar ambabar dadi rubeda

Friday, November 04, 2011

Kitab Kasyful Ghita’ ‘An Hukmi Samaa’il Ghina’ (terjemahan)

Bawalah hatimu kemana saja engkau mau
sesungguhnya cinta pertama itulah cinta sejati
Berapa banyak tempat sudah disinggahi
namun kerinduan tetap pada kampung halaman

Api kerinduan meronta ingin selalu dekat denganmu
celaan itu hanyalah sebuah kesalahan
tidaklah aku berpaling darimu karena celaan
dan tidaklah aku berpaling darimu kecuali sementara waktu saja

Thursday, November 03, 2011

wise words from the land of china

"The journey of a thousand miles begins with one step.”
Perjalanan sejauh ribuan mil diawali dengan satu langkah.
(LAO TSE)

Kehidupan adalah rentetan perubahan alamiah dan terjadi secara spontanitas.
Jangan halangi perubahan, karena justru akan menciptakan kesempitan.
Biarkan realita menjadi realita. Biarkan segalanya mengalir secara natural ke arah yang dituju.
(LAO TSE)

Keramahtamahan dalam perkataan menciptakan keyakinan, keramahtamahan dalam pemikiran menciptakan kedamaian, keramahtamahan dalam memberi menciptakan kasih. 
(LAO TSE)

Hati hanya akan tenteram bila kita selalu membuat kebaikan.
(LAO TSE)

Sunday, October 30, 2011

Kaukah Sepi itu?

Sungai tak pernah berkata kepada laut 
Aku rindu padamu 
Laut tak pernah berkata kepada sungai 
Aku tak rindu padamu 
Api sungai dan laut terus saling memburu 
Laut tak pernah berkata pada langit 
Aku mencintaimu 
Langit tak pernah kepada laut 
Aku benci padamu

aku dan Tuhanku


Tuhan, Kau lahirkan aku tak pernah kuminta
Dan aku tahu, sebelum aku Kau ciptakan
Berjuta tahun, tak berhingga lamanya
Engkau terus menerus mencipta berbagai ragam
Tuhan, pantaskah Engkau memberikan hidup sesingkat ini
Dari berjuta-juta tahun kemahakayaan-Mu
Setetes air dalam samudra tak bertepi

Thursday, October 27, 2011

bunyi-bunyi embun

pada senja rindu di pungut waktu, 
di tepi lintang pertemuan tanpa kita duga.
menyusun masa-masa kita menitipkan mimpi seketika dan terlelap.
sungguh gegas kemauan mendinding cadas 
usah sempatkan daki harapan

Friday, October 21, 2011

SERIBU TOPENG

Jangan terpedaya oleh saya. Jangan terpedaya oleh topeng yang saya pakai. Saya memakai seribu topeng. Topeng yang saya takut untuk menanggalkannya. Topeng yang tak satupun mencerminkan wajah saya yang sebenarnya. Kepura-puraan adalah satu seni yang sudah sehati dengan diri saya, tetapi janganlah terpedaya.

Saya memberi kesan bahwa kedudukan saya dalam keadaan selamat. Semua yang bersama saya bercahaya dan tenteram baik lahir maupun batin. Rahasia adalah nama saya dan ketenangan adalah permainan saya. Air semuanya tenang dan saya merasa berkuasa dan tidak memerlukan bantuan siapapun. Tapi jangan percaya itu, tolong... jangan!

ibunda


Ibumu adalah Ibunda darah dagingmu
Tundukkan mukamu
Bungkukkan badanmu
Raih punggung tangan beliau
Ciumlah dalam-dalam
Hiruplah wewangian cintanya
Dan rasukkan ke dalam kalbumu
Agar menjadi jimat bagi rizki dan kebahagiaanmu
Tanah air adalah Ibunda alammu
Lepaskan alas kaki keangkuhanmu
Agar setiap pori-pori kulitmu menghirup zat kimia kasih sayangnya
Sentuhkan keningmu pada hamparan debu
Reguklah air murni dari kandungan kalbunya
Karena Ibunda tanah airmu itulah pasal pertama setiap kata ilmu dan lembar pembangunan hidupmu

Semut, Laba-Laba, dan Lebah

Dalam Al-Quran terdapat tiga surah yang diambil dari nama binatang kecil yakni semut (Al-Naml), laba-laba (Al-Ankabut) dan lebah (Al-Nahl). Setiap binatang ini ternyata menjadi tanda bagi manusia yang berpikir dan memaknai ayat-ayat yang tersirat dan tersurat yang diturunkan oleh Allah SWT.

Dengan bahasa yang sangat sederhana sebagai ciri khas dari Prof. Quraish Shihab, penjelasan tentang sifat dari ketiga binatang kecil ini terpaparkan dalam buku beliau yakni “kisah dan hikmah kehidupan”.

Kita awali dengan sifat seekor semut.

Semut menghimpun makanan sedikit demi sedikit tanpa henti-hentinya. Konon, binatang kecil ini dapat menghimpun makanan untuk bertahun-tahun sedangkan usianya tidak lebih dari satu tahun saja. Kelobaannya sedemikian besar sehingga ia berusaha dan sering kali berhasil memikul sesuatu yang lebih besar daripada badannya meskipun sesuatu tersebut tidak berguna baginya. Teringat akan kisah tentang seorang yang sangat tamak akan harta kekayaan yakni Sa’laba.

Sunday, October 09, 2011

SELALU MENATA HATI

Betapa indah sekira kita memiliki qolbu yg senantiasa tertata terpelihara terawat dgn sebaik-baiknya. Ibarat taman bunga yg pemilik mampu merawat dgn penuh kesabaran dan ketelatenan. Alur-alur penanaman tertata rapih. Pengelompokan jenis dan warna bunga berkombinasi secara artistik. Yang ditanam hanya tanaman bunga yg memiliki warna-warni yg indah atau bahkan yg menyemerbakan keharuman yg menyegarkan.

Rerumputan liar yg tumbuh dibawah senantiasa disiangi. Parasit ataupun hama yang akan merusak batang dan daun dimusnahkan. Tak lupa tiap hari disirami dgn merata dgn air yg bersih. Tak akan dibiarkan ada dahan yang patah atau ranting yg mengering.

Sebuah Pensil

Seorang anak bertanya kepada neneknya yang sedang menulis sebuah surat.
“Nenek lagi menulis tentang pengalaman kita ya? atau tentang aku?”
Mendengar pertanyaan si cucu, sang nenek berhenti menulis dan berkata kepada cucunya, “Sebenarnya nenek sedang menulis tentang kamu, tapi ada yang lebih penting dari isi tulisan ini yaitu pensil yang nenek pakai.”
“Nenek harap kamu bakal seperti pensil ini ketika kamu besar nanti” ujar si nenek lagi.
Mendengar jawab ini, si cucu kemudian melihat pensilnya dan bertanya kembali kepada si nenek ketika dia melihat tidak ada yang istimewa dari pensil yang nenek pakai.. “Tapi nek sepertinya pensil itu sama saja dengan pensil yang lainnya.” Ujar si cucu. Si nenek kemudian menjawab, “Itu semua tergantung bagaimana kamu melihat pensil ini.” “Pensil ini mempunyai 5 kualitas yang bisa membuatmu selalu tenang dalam menjalani hidup, kalau kamu selalu memegang prinsip-prinsip itu di dalam hidup ini.” Si nenek kemudian menjelaskan 5 kualitas dari sebuah pensil.

Syair Sinar Gemala Mestika Alam

Bahwa inilah syair yang bernama

SINAR GEMALA MESTIKA ALAM

terhias di dalamnya kisah Maulud Nabi Muhammad
shallallahu ‘alaihi wa sallam
yang amat indah ceritanya
Terjemah dengan bahasa Melayu oleh
Almarhum Raja Ali Al-Hajj
ibni Almarhum Raja Ahmad Al-Hajj
ta’amadahu lillahi ta’ala birahmati
wa ’ada ‘alaina min barakatihi amin

Diterbitkan oleh Mathba’ah Al-Riauwiyah
28 Sya’ban 1311 H/ 5 Maret 1894 M


Bismillahir rahmanir rahim

bismillahi permulaan kalam
alhamdulillah Tuhan seru alam
selawatkan nabi sayidil anam
serta keluarganya sahabat yang ikram

wa ba’duhu kemudian daripada itu
faqir mengarang syair suatu
kepada Allah mintak perbantu
menyudahkan maulud nabi yang ratu

Sunday, September 18, 2011

Keuletan Jiwa

Semangat penanggungan dan naluri keulungan adalah gelora moral dan jiwa sekaligus yang hanya mungkin metahirkan bunyi cinta yang nyaring kalau ia menggaung dalam ruang kepribadian yang ulet.

Ulet. Pribadi yang ulet. Itu semua tentang daya tahan untuk terus memberi dan kemampuan untuk terus bertumbuh.

Keuletan adalah ciri pribadi yang kuat dan kokoh. Kerja-kerja batin dalam suatu tindakan cinta seperti memperhatikan, menumbuhkan, merawat dan melindungi hanya mungkin dilakukan oleh jiwa-jiwa yang ulet: jiwa-jiwa yang selalu mampu menembus ketidakmungkinan, jiwa-jiwa yang selalu sanggup melawan kebosanan, jiwa-jiwa yang selalu bisa memecahkan kebekuan dan kemalasan, jiwa-jiwa yang selalu dapat mengalahkan kelelahannya sendiri.

aku cinta padamu

Pada suatu malam, karena tak dapat tidur,
aku teringat bahwa aku mendengar
kupu-kupu bicara kepada lilin.

Aku cinta padamu,
dan aku mengerti bahwa aku akan binasa.

Akan tetapi Engkau,
mengapa gemetar dan mengapa membakar?

Lilin menjawab:
pecinta yang menertawakan Madu,
teman saya yang manis telah terpisah dariku.

Mario Teguh - Facebook Pages Status

Janganlah pedihkan hatimu dengan penyesalan masa lalumu, dan janganlah kerdilkan hatimu dengan kekhawatiran mengenai ketidak-pastian masa depanmu, sehingga engkau lalai untuk mensyukuri hari ini.

Syukurilah hari ini, sebagai kesempatan untuk membayar hutang-hutang kebaikan yang kau lalaikan di masa lalu, menggunakan kesalahan masa lalu untuk meluruskan jalanmu hari ini, dan membesarkan hakmu untuk hidup damai dan sejahtera di masa depan.

Hari ini, hiduplah dengan sebaik-baiknya.

Mario Teguh

Friday, September 09, 2011

Tembang Macapat (filosofi mendalam kehidupam)

Macapat merupakan  tembang atau puisi tradisional Jawa. Setiap bait macapat mempunyai baris kalimat yang disebut gatra, dan setiap gatra mempunyai sejumlah suku kata (guru wilangan) tertentu, dan berakhir pada bunyi sanjak akhir yang disebut guru lagu. Puisi tradisional Jawa atau tembang biasanya dibagi menjadi tiga kategori: tembang cilik, tembang tengahan dan tembang gedhé. Macapat digolongkan kepada kepada kategori tembang cilik dan juga tembang tengahan, sementara tembang gedhé berdasarkan kakawin atau puisi tradisional Jawa Kuna, namun dalam penggunaannya di masa Mataram Baru, tidak diterapkan perbedaan antara suku kata panjang ataupun pendek. Di sisi lain tembang tengahan juga bisa merujuk kepada kidung, puisi tradisional dalam bahasa Jawa Pertengahan. Kalau dibandingkan dengan kakawin, aturan-aturan dalam macapat berbeda dan lebih mudah diterapkan menggunakan bahasa Jawa karena berbeda dengan kakawin yang didasarkan pada bahasa Sanskerta, dalam macapat perbedaan antara suku kata panjang dan pendek diabaikan.

Monday, September 05, 2011

SURAT UNTUK IBU ~ by: Thufail Al Ghifari

Sudahkah kau mau mengerti, [ikhlasnya di hati],
tentang Allah dan KebenaranNya sentuhi ruang,
Ku tak pernah bermaksud menyakitimu,
Tapi ini lah jalan hidupku yang kupilih tanpa paksaan,
Nurani yang memanggil jiwaku…

Dimana aku bersandung tentang dukamu,
Inilah laguku untukmu ibu,
Sekedar pengharapanku agar kau tahu,
Setulus kewajibanku sebagai seorang anak,
Membingkai kenangan kita,
Butiran-butiran kenangan perjalanan waktu,
Waktu yang selalu kuingat dalam sentuhan wejanganmu,

Mari Kita Belajar Mencintai

Jika cinta, pada semua jenisnya, adalah kesadaran, adalah perasaan, adalah tindakan, maka cinta pada akhirnya adalah kemampuan yang terintegrasi dalam seluruh aspek kepribadian kita.

Kemampuan seseorang untuk mencintai adalah gambaran paling utuh dari seluruh kapasitas kepribadiannya. Hanya orang-orang dengan kepribadian kuat dan kapasitas besar yang mampu mencintai. Orang-orang lemah, yang setiap saat bisa kita saksikan di sekitar kita, tidak akan pernah mencintai. Bahkan untuk mencintai diri mereka sekalipun. Takdir mereka adalah menantikan cinta dan kasih sayang orang-orang kuat.

Monday, August 29, 2011

munajat

Ya Allah kami memohon kepada-Mu dengan cahaya-Mu yang tak pernah pudar, dengan asma-Mu yang tinggi  dan suci, yang bila berdoa kepada-Mu dengannya Engkau kabulkan, dan bila diminta dengan nama-Mu Engkau beri.

Wahai Allah yang melindungi setiap yang memohon perlindungan.
Wahai Allah yang menolong setiap jeritan para pencari pertolongan.
Wahai Yang menghilangkan derita orang-orang yang kesusahan.
Wahai Yang menggembirakan duka orang-orang yang dalam kedukaan.

maaf ~ 1432 H

Apa lagi yang harus aku katakan
apalagi yang harus aku curahkan
apalagi yang harus aku sampaikan
apalagi yang harus aku tuliskan
salah telah mengendap lama
tak sempat lagi memilah memilih kata
yang kusebut maaf

hingga kuhirup dalam di sela harap
sesal ku daun gugur tiada henti
resah ku hujan badai bergemuruh
hingga tak bisa bersembunyi air mata
karena telah berpenghujung sungguh
setiap sesal yang terjatuh

dan aku pun yakin
ada sentuhan lain dari angin kepada daun
ada dekapan lain dari hujan kepada tanah
bukan hanya menanti langit 
memerah di ujung timur
hingga waktu tiba akan maaf mu
kesucian pertemukan kita dalam tatap ucap santun mendebarkan

terhimpun takbir selaksa dzikir
penghujung ramadhan semoga hantarkan kita dalam rahmat dan berkah kesucian
serta doa doa ... semoga Ramadhan esok teraih kembali


Selamat Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1432 H
Taqobalallahu minnaa wa minkum
Shiyamanaa wa shiyamakum
Minal ‘aidin wal faizin
Mohon maaf lahir dan batin

Sunday, August 21, 2011

Payung Kecil

Jika sekarang damai dan kenyamanan serta kebahagiaan sedang menyelimutimu, tolong jaga dan hargai dia, jangan disia-siakan, karena kau tau saudaraku di dunia ini masih banyak yang sangat membutuhkan. dan mereka itu adalah saudara-saudaramu sendiri.

Jika Tuhan hanya memberimu sebuah payung kecil ditangan untuk berteduh, sehingga kau bisa melihat hujan yang turun deras sekali, dan kau bisa melihat tirai hujan dalam berdirimu. bersyukurlah saudaraku, karena kau masih diberi Nya kesempatan untuk berteduh dan tidak basah. tapi jangan itu akhirnya membuatmu takabur atau mungkin mengeluh sambil berharap sebuah payung lebih besar akan kau dapatkan, karena jika kau melihat lebih jauh kebalik tirai hujan, masih banyak orang yang terpaksa kebasahan dan memeluk tubuhnya sambil menggigil kedinginan, dan menunggu hujan sampai kapan redanya mereka tidak tahu.

BEGITU ENGKAU BERSUJUD

Begitu engkau bersujud, terbangunlah ruang
yang kau tempati itu menjadi sebuah masjid
Setiap kali engkau bersujud, setiap kali
pula telah engkau dirikan masjid
Wahai, betapa menakjubkan, berapa ribu masjid
telah kau bengun selama hidupmu?
Tak terbilang jumlahnya, menara masjidmu
meninggi, menembus langit, memasuki
alam makrifat 

Thursday, August 18, 2011

Nyanyian JIWA - Iwan Fals

Nyanyian jiwa
Bersayap menembus awan jingga
Mega mega
Terburai diterjang halilintar

Mata hati
Bagai pisau merobek sangsi
Hari ini
Kutelan semua masa lalu

Biru biru biru biruku
Hitam hitam hitam hitamku

Insya Allah - Maher Zain


Ketika kau tak sanggup melangkah
Hilang arah dalam kesendirian
Tiada mentari bagai malam yang kelam
Tiada tempat untuk berlabuh

Bertahan terus berharap
Allah selalu di sisimu

Insya Allah, Insya Allah
Insya Allah ada jalan
Insya Allah, Insya Allah
Insya Allah ada jalan

Wednesday, August 10, 2011

KIDUNG RUMEKSA ING WENGI (Dhandanggula)

            KIDUNG RUMEKSA ING WENGI
          KIDUNG PENJAGA DI WAKTU MALAM

1.       Ana kidung rumeksa ing wengi
          teguh hayu luputa ing lara
          luputa bilahi kabeh
          jim setan datan purun
          paneluhan tan ana wani
          miwah panggawe ala
          gunane wong luput
          geni atemahan tirta
          maling adoh tan ana ngarah mring mami
          guna duduk pan sirna.

          Ada kidung yang menjaga di waktu
          malam
          kukuh selamat terbebas dari berbagai
          penyakit
          terbebas dari semua malapetaka
          jin setan kejahatan pun tidak berkenan
          guna-guna pun tidak ada yang berani
          juga perbuatan jahat
          ilmu-ilmunya orang yang bersalah
          api dan juga air
          pencuri pun jauh tidak ada yang mengarah kepadaku
          guna-guna sakti pun lenyap.

Monday, August 08, 2011

Syair Perahu - Hamzah Fansuri

Inilah gerangan suatu madah
mengarangkan syair terlalu indah,
membetuli jalan tempat berpindah,
di sanalah i’tikat diperbetuli sudah

Wahai muda kenali dirimu,
ialah perahu tamsil tubuhmu,
tiadalah berapa lama hidupmu,
ke akhirat jua kekal diammu.

Hai muda arif-budiman,
hasilkan kemudi dengan pedoman,
alat perahumu jua kerjakan,
itulah jalan membetuli insan.

Perteguh jua alat perahumu,
hasilkan bekal air dan kayu,
dayung pengayuh taruh di situ,
supaya laju perahumu itu

Sunday, August 07, 2011

aku bertanya: ARTI CINT♥

Aku bertanya pada alam semesta tentang arti “CINTA”, 
lalu satu demi satu mereka menjawab…

Bumi menjawab:
“CINTA adalah hamparan tempat tumbuh segala bahagia dan harapan akan itu. Ia memang diinjak dan dihinakan, tetapi ia tak peduli. Pikir Cinta hanya memberi, dan itu sajalah inginnya.”

Air menjawab:
“CINTA adalah hujan yang menumbuhkan benih-benih rasa kesukaan, kerelaan akan keterikatan, kerinduan dan kesenduan, atau samudera kasih yang luas sebagai naungan segala perasaan

Ramadlon, ibarat qalbu di dalam dada

Sulthanul Auliya’ Al-Syekh Abdul Qadir al-Jilani Ra 
dalam kitabnya AI-Ghunyah menjelaskan: 
Kata Ramadlan itu terdiri lima huruf: R-M-DL-A-N. 
Huruf Ra’ – (R) berarti Ridlwanallah (Ridlo Alloh), 
huruf Mim (M) berarti Mahabatulloh (Mencintai Alloh), 
huruf Dlod (DL) berarti Dlomanulloh (dalam jaminan Alloh), 
huruf Alif (A) berarti Ulfatulloh (kasih sayang Alloh), 
dan huruf Nun (N) berarti Nurulloh (cahaya Alloh).

Karena itulah bulan suci Ramadlan disebut sebagai bulan Ridla, bulan Cinta, bulan Kasih Sayang, bulan Lindungan, bulan Cahaya, sekaligus sebagai bulan anugerah dan karamah bagi para auliya dan orang-orang yang berbuat kebajikan.

Thursday, August 04, 2011

SEPENGGAL PUISI CAK NUN

sayang sayang kita tak tau kemana pergi
tak sanggup kita dengarkan suara yang sejati
langkah kita mengabdi pada kepentingan nafsu sendiri
yang bisa kita pandang hanya kepentingan sendiri
loyang disangka emas emasnya di buang buang
kita makin buta yang mana utara yang mana selatan
yang kecil dibesarkan yang besar di remehkan
yang penting disepelekan yang sepele diutamakan
Allah Allah betapa busuk hidup kami
dan masih akan membusuk lagi
betapa gelap hari di depan kami
mohon ayomilah kami yang kecil ini

Oleh :
Emha Ainun Najib

Mutiara Berserak Mutiara Enam Kata

Ibnu Hajar Al'Asqalani

Rasulullah Saw. bersabda:
Enam perkara menjadi terlantar di lingkungannya
Masjid di antara masyarakat yang tak mau jamaah di dalamnya
Mushaf di rumah orang yang tak mau membacanyaAl-Qur’an dalam hafalan orang yang durhaka
Istri salehat dalam naungan laki-laki aniaya
Suami saleh dalam buaian istri tuna susila
Dan ilmuwan di tengah masyarakat yang tak menghiraukannya

Hikmah - Sheikh Muslihuddin Sa’di

Aku tidak mampu mengucapkan terima kasih kepada Sahabatku
Karena aku tidak tahu kata pujian yang pantas untuk-Nya
Setiap rambut di tubuhku adalah pemberian dari-Nya
Bagaimana caranya aku berterimakasih untuk setiap rambut yang dianugerahkan oleh-Nya?
Puji bagi Tuhan Sang Pemberi
Yang menciptakan manusia dari ketiadaan
Siapakah yang mampu menggambarkan kemurahan-Nya?
Karena pujian untuk-Nya terbenam dalam keagungan-Nya

Wednesday, June 22, 2011

Cukup

Tak perlu engkau mendengar
Tak perlu engkau melihat
Tak perlu engkau tersenyum
Tak perlu engkau bicara
Cukup aku tau engkau ada

Di batas senja duduklah disana
Hening merah merona
Aku pun bisa seksama
Dan cukup waktu terjaga

Tuesday, June 21, 2011

Tajam Hujanmu

Tajam hujanmu
ini sudah terlanjur mencintaimu:
payung terbuka yang bergoyang-goyang di tangan kananku,
air yang menetes dari pinggir-pinggir payung itu,
aspal yang gemeletuk di bawah sepatu,
arloji yang buram berair kacanya,

~ -Sapardi Djoko Damono ~

Kerendahan Hati

Kalau engkau tak mampu menjadi beringin
yang tegak di puncak bukit
Jadilah belukar, tetapi belukar yang baik,
yang tumbuh di tepi danau

Kalau kamu tak sanggup menjadi belukar,
Jadilah saja rumput, tetapi rumput yang
memperkuat tanggul pinggiran jalan

Kalau engkau tak mampu menjadi jalan raya
Jadilah saja jalan kecil,
Tetapi jalan setapak yang
Membawa orang ke mata air

Syair Abu Nawas

lahi lastu lilfirdausi ahla, walaa aqwa ‘ala naaril jahiimi
Fahabli taubatan waghfir dzunubi, fainaka ghafirudz- dzanbil ‘adzimi
Dzunubi mitslu a’daadir- rimali, fahabli taubatan ya Dzal Jalaali
Wa ‘umri naqishu fi kulli yaumi, wa dzanbi zaaidun kaifa –htimali
Ilahi ‘abdukal ‘aashi ataak, muqirran bi dzunubi wa qad di’aaka
fain taghfir fa anta lidzaka ahlun, wain tadrud faman narju siwaaka

Ya Allah … tidak layak hambaMu ini masuk ke dalam surga-Mu
tetapi hamba tiada kuat menerima siksa neraka-Mu
Maka kami mohon tobat dan mohon ampun atas dosaku
sesungguhnya Engkau Maha Pengampun atas dosa-dosa
Dosa-dosaku seperti butiran pasir di pantai
maka anegerahilah hamba taubat, wahai Yang Memiliki Keagungan
Dan umur hamba berkurang setiap hari,
sementara dosa-dosa hamba selalu bertambah, bagaimana aku menanggungnya

Syair Ma'rifat Abdurrauf Fin Ali Al-Fansuri

jikalau diibarat
sebiji kelapa           
kulit dan isi tiada serupa           
janganlah kita bersalah sapa           
tetapi beza tiadalah berapa

sebiji kelapa
ibarat sama           
lafaznya empat suatu ma’ana           
di situlah banyak orang
terlena           
sebab pendapat kurang
sempurna 
kulitnya itu ibarat syariat
tempurungnya itu ibarat
tariqat
isinya itu ibarat haqiqat
minyaknya itu ibarat ma’rifat