Sunday, October 09, 2011

SELALU MENATA HATI

Betapa indah sekira kita memiliki qolbu yg senantiasa tertata terpelihara terawat dgn sebaik-baiknya. Ibarat taman bunga yg pemilik mampu merawat dgn penuh kesabaran dan ketelatenan. Alur-alur penanaman tertata rapih. Pengelompokan jenis dan warna bunga berkombinasi secara artistik. Yang ditanam hanya tanaman bunga yg memiliki warna-warni yg indah atau bahkan yg menyemerbakan keharuman yg menyegarkan.

Rerumputan liar yg tumbuh dibawah senantiasa disiangi. Parasit ataupun hama yang akan merusak batang dan daun dimusnahkan. Tak lupa tiap hari disirami dgn merata dgn air yg bersih. Tak akan dibiarkan ada dahan yang patah atau ranting yg mengering.


Walhasil tanah senantiasa gembur tanaman bunga pun tumbuh dgn subur. Dedaunan sehat menghijau. Dan subhanallah bila pagi tiba manakala sang matahari naik sepenggalah dan saat titik-titik embun yg bergelayutan di ujung dedaunan menagkap kilatan cahaya bunga-bunga itu dgn aneka warna mekar merekah. Wewangian harum semerbak ke seantero taman tak hanya tercium oleh pemilik tetapi juga oleh siapapun yg kebetulan berlalu dekat taman. Sungguh alangkah indah dan mengesankan.

Begitu pun qolbu yg senantiasa tertata terpelihara serta terawat dgn sebaik-baiknya. Pemilik akan senantiasa merasakan lapang tenteram tenang sejuk dan indah hidup di dunia ini. Semua ini akan tersemburat pula dalam tiap gerak-gerik perilaku tutur kata sunggingan senyum tatapan mata riak air muka bahkan diam sekalipun.

Orang yg hati tertata dgn baik tak pernah merasa resah gelisah tak pernah bermuram durja tak pernah gundah gulana. Kemana pun pergi dan dimana pun berada ia senantiasa mampu mengendalikan hatinya. Diri senantiasa berada dalam kondisi damai dan mendamaikan tenang dan menenangkan tenteram dan menenteramkan. Hati bagai embun yg menggelayut di dedaunan di pagi hari jernih bersinar sejuk dan menyegarkan. Hati tertambat bukan kepada barang-barang yg fana melainkan selalu ingat dan merindukan Zat yg Maha Memberi Ketenteraman Allah Azza wa Jalla.

Ia yakin dgn keyakinan yg amat sangat bahwa hanya dgn mengingat dan merindukan Allah hanya dgn menyebut-nyebut nama tiap saat meyakini dan mengamalkan ayat-ayat-Nya maka hati menjadi tenteram. Tantangan apapun dihadapi seberat apapun diterima dgn ikhlas. Dihadapi dgn sunggingan senyum dan lapang dada. Bagi tak ada masalah sebab yg menjadi masalah hanyalah cara yg salah dalam menghadapi masalah.

Adalah kebalikan dgn orang yg berhati semrawut dan kusut masai. Ia bagaikan kamar mandi yg kumuh dan tak terpelihara. Lantai penuh dgn kotoran. Lubang WC- masih belepotan sisa kotoran. Dinding kotor dan kusam. Gayung bocor kotor dan berlendir. Pintu tak berselot. Kran susah diputar dan air pun sulit utk mengalir. Tak ada gantungan. Bau membuat tiap orang yg menghampiri menutup hidung. Sudah pasti tiap orang enggan memasukinya. Kalaupun ada yg sudi memasuki pastilah krn tak ada pilihan lain dan dalam keadaan yg sangat terdesak. Itu pun seraya menutup hidung dan menghindarkan pandangan sebisa-bisanya.

Begitu pun keadaan dgn orang yg berhati kusam. Ia senantiasa tampak resah dan gelisah. Hati dikotori dgn buruk sangka dendam kesumat licik tak mau kompromi mudah tersinggung tak senang melihat orang lain berbahagia kikir dan lain-lain penyakit hati yg terus menerus menumpuk hingga sulit untuk dihilangkan.

Sungguh orang yg berhati busuk seperti itu akan mendapatkan kerugian yg berlipat-lipat. Tidak saja hati yg selalu gelisah namun juga orang lain yang melihat pun akan merasa jijik dan tak akan menaruh hormat sedikit pun jua. Ia akan dicibir dan dilecehkan orang. Ia akan tak disukai sehingga sangat mungkin akan tersisih dari pergaulan. Terlepas siapa orangnya. Adakah ia orang berilmu berharta banyak pejabat atau siapapun; kalau berhati busuk niscaya akan mendapat celaan dari masyarakat yg mengenalnya. Derajat pun mungkin akan sama atau bahkan lbh hina dari pada apa yg dikeluarkan dari perutnya.

Bagi orang yg demikian selain derajat kemulian akan jatuh di hadapan manusia juga di hadapan Allah. Ini dikarenakan hari-hari selalu diwarnai dengan aneka perbuatan yg mengundang dosa. Allah tak akan pernah berlaku aniaya terhadap makhluk-makhluknya. Sesungguhnyalah apa yg didapatkan seseorang itu tak bisa tak merupakan buah dari apa yg diusahakannya.

“Dan bahwasan manusia tak akan memperoleh selain dari apa yg telah diusahakannya. Dan bahwasan kelak akan diperlihatkan kemudian akan diberikan balasan kepada dgn balasan yg paling sempurna.” : 39-41} demikian firman Allah Azza wa Jalla.

Kebaikan yg ditunaikan dan kejahatan yg diperbuat seseorang pastilah akan kembali kepada pelakunya. Jika berbuat kebaikan maka ia akan mendapatkan pahala sesuai dgn takaran yg telah dijanjikan-Nya. Sebalik jika berbuat kejahatan niscaya ia akan mendapatkan balasan siksa sesuai dgn kadar kejahatan yg dilakukannya. Sedangkan kebaikan dan kejahatan tidaklah bisa berhimpun dalam satu kesatuan.

Orang yg hati tertata rapih adl orang yg telah berhasil merintis jalan ke arah kebaikan. Ia tak akan tergoyahkan dgn aneka rayuan dunia yg tampak menggiurkan. Ia akan melangkah pada jalan yg lurus. Dititi tahapan kebaikan itu hingga mencapai titik puncak. Sementara itu ia akan berusaha sekuat-kuat utk berusaha sekuat-kuat utk memelihara diri dari sikap riya ujub dan perilaku rendah lainnya. Oleh karena surga sebaik-baik tempat kembali tentulah telah disediakan bagi kepulangan ke yaumil akhir kelak. Bahkan ketika hidup di dunia yg singkat ini pun ia akan meni’mati buah dari segala amal baiknya.

Dengan demikian sungguh betapa beruntung orang yg senantiasa bersungguh-sungguh menata hati krn berarti ia telah menabung aneka kebaikan yg akan segera dipetik hasil dunia akhirat. Sebalik alangkan malang orang yg selama hidup lalai dan membiarkan hati kusut masai dan kotor. Karena jangankan akhirat kelak bahkan ketika hidup di dunia pun nyaris tak akan pernah merasakan ni’mat hidup tenteram nyaman dan lapang.

Marilah kita senantiasa melatih diri utk menyingkirkan segala penyebab yg potensial bisa menimbulkan ketidaknyamanan di dalam hati ini. Karena dgn hati yg nyaman indah dan lapang niscaya akan membuat hidup ini terasa damai krn berseliweran aneka masalah sama sekali tak akan pernah membuat diri terjebak dalam kesulitan hidup krn selalu mampu menemukan jalan keluar terbaik dgn izin Allah. Insya Allah.

{Sumber : Tabloid MQ EDISI 04/TH.1/AGUSTUS 2000}
sumber : file chm bundel Tausyiah Manajemen Qolbu Aa Gym

No comments:

Post a Comment