Monday, September 05, 2011

SURAT UNTUK IBU ~ by: Thufail Al Ghifari

Sudahkah kau mau mengerti, [ikhlasnya di hati],
tentang Allah dan KebenaranNya sentuhi ruang,
Ku tak pernah bermaksud menyakitimu,
Tapi ini lah jalan hidupku yang kupilih tanpa paksaan,
Nurani yang memanggil jiwaku…

Dimana aku bersandung tentang dukamu,
Inilah laguku untukmu ibu,
Sekedar pengharapanku agar kau tahu,
Setulus kewajibanku sebagai seorang anak,
Membingkai kenangan kita,
Butiran-butiran kenangan perjalanan waktu,
Waktu yang selalu kuingat dalam sentuhan wejanganmu,

Diujung pintu rumah ku berlalu,
Menahan pilu tentang kehilangan dirimu,
Tapi jalan hidup adalah nuansa,
Nuansa yang ingin kujawab dengan kebenaran yang sempurna,
Ber-antah logika yang harus kuterima,
logika dari fakta konsekuensi ujung hati yang ingin bicara
tentang fakta, 
tentang realita yang kutemukan bersama cinta empunya surga,
Basah kasih sayang dari keharuman Madinah
disetiap pertarungan sisi hati yang ingin menyapa hidayah,
Hidayah dari sebuah permata,
Yang membakar batas peradaban dunia,

Sudahkah kau mau mengerti,
[ikhlasnya di hati]
tentang Allah dan KebenaranNya sentuhi ruang
Kutak pernah bermaksud menyakitimu
Tapi ini lah jalan hidupku yang kupilih tanpa paksaan
Nurani yang memanggil jiwaku…

Salahkah aku bertanya tentang Trinitas
atau tentang Tuhan yang kecewa terhadap pohon Ara
atau legenda sang rasul pembohong di antiokia,
Lalu siapakah Lord dan pornografi incest dalam cerita Kejadian,
Dan nabi seperti apakah yang telanjang di depan budak perempuan para hambanya,
Seperti Apsalon yang menzinai gundik ayahnya
di depan mata seluruh Israel,
Skematis rasis di pintu Samaria,
Dan perempuan Kana’an yang teraskan anjing pramuria,
Beri celah antara kerancuan dan kitab tercabul melebur zina,
Bagi Tuhan yang bahkan masih bisa tertidur dan menangis ketakutan,
Bacakanlah doktrin itu Ibu,
dogma tritunggal yang membohongi fakta,
Hingga misteri laki-laki yang bersinar dari pegunungan Paran,
Generasi cahaya robbani dari revolusi suku Edar,
Dan mimpi Yesaya atas kedatangan pasukan onta,
Maka aku bersaksi Ibu,
diatas ketulusan hati ini
bahwa tiada Tuhan selain Allah, dan nabi Muhammad itu utusan Allah. [utusan AllaH]

Sudahkah kau mau mengerti,
[ikhlasnya di hati],
tentang Allah dan KebenaranNya sentuhi ruang
Kutak pernah bermaksud menyakitimu,
Tapi ini lah jalan hidupku yang kupilih tanpa paksaan,
Nurani yang memanggil jiwaku…

No comments:

Post a Comment