Sunday, December 25, 2011

Lewat Jendela

Sebuah jendela meraihkan malam bagiku Seperti beribu malam yang lain. Ia berkiut Pada engsel waktu Ia membawa tempias. Debu Dan cahaya bulan persegi Yang jatuh miring ke atas mejatulis

Dua daun paru-paru yang menapasi kamar ini Setiap bayangan menyelinap, rusuh diburu Berkiut pada engsel waktu Di seberang awan tersangkut di pucuk-pucuk cemara Memberi siang. Matahari. Langit Di waktu jarum berpacu dengan angin

Bisik renyai sore gerimis, turun tertegun Kulekapkan dahiku ke kaca. Dan kuguratkan Namamu di atasnya perlahan Dengan jariku yang gemetaran Pada kaca gerimis berlinangan.

1960, Taufiq Ismail - Puisi-puisi awal (1953-1960)

No comments:

Post a Comment