Thursday, October 09, 2008

simpang sepuluh kota

bahasa ibu sudah lama tak terirama
dulu seringkali........ sudahlah aku lupa
kurun terus beruntun mengalihkan matahari dan bulan
hingga hujan kemarin
memang tetap basah dan selalu basahi

Ibu... pantaskah aku memanggilmu
Ayah... sanggupkah aku...?

hadiah itu ingin ku kenakan disetiap senyum tipismu
agar aku tak galau dan tak meratap lagi

rahasia itu ingin teduhkan bayangmu dibawah terik
sudah pantaskah aku
setinggi sekali aku berkehendak

aku semakin ragu
apakah dalam mimpi ini kurasakan
sampai kapan tidurku menahun

hadiah itu ingin kusertakan bersama lembut tanganmu
dengan lembutnya selalu lembutkanmu

aku semakin malu
apakah aku hanya ingin bermimpi
dan akan tertidur bertahun tahun

telah sepuluh kota matahari menyinarinya tiada guna
mana yang akan aku singgahi hati
ilalang dipersimpangan

No comments:

Post a Comment