Saturday, February 13, 2010

Terjebak Pekat

menyisihkan sbgian pagi di balik dinding
sembunyikan bukanlah berpaling
aku hanya ingin mema'afkan sisa malam
biarkan sementara...

perlahan kan ku buat cemburu pagi
aku rayu tak berbunga tangkai
aku puja tak sepatah kata
sungguh bercengkrama bemanis manja
kecup bibir kian sulit brakhir
aku sungguh terjebak
cengkeram aku di mahligaimu

tiada lagi embun di ujung daun
karna asapku smakin menahun
menyelimuti awang-awang
sungguh aku terjebak pekatmu
namun kan ku ulang skali lagi menikmati scangkir kopi
mmmm... aku terjebak lagi

No comments:

Post a Comment