Tuesday, March 27, 2012

pada hari


meremah malam perlahan, dalam letup embun nan anggun 
membicarakan pagi...
masih terasa debar malam yang ku sandar ujung bintang
reramuan mimpi seperti isyarat kureguk kembali
melihat hari...
pada mentari memecah jendela
menjelaskan pelataran hidupku
rerumpun ilalang yang tlah berpuluh musim selalu bersemi



Alhamdulillah.. Ya Rabb
betapa berharga hidup ini
tak terhingga rahmat yang kau beri
begitu lembut kasih-Mu yang kau titipkan pada Ayah-Ibu
indah senyum keluarga dan saudara hiasi hari-hariku
Ampunilah dosa-dosa kami serta curahkanlah berkah tak terhingga
sematkan kekuatan untuk selalu di jalan Ridlo-Mu


Demi hari yang berganti...
dan tak kembali
do'a-do'a ku  pada hari-hari yang tersisa
kuraut setajam mungkin menggurat fana


ilalangkota @duapuluhenam